SUMBAWA, UTS – Startup digital di Indonesia kini menghadapi tantangan besar di tengah persaingan global yang semakin ketat. Muhammad Nur Fietroh, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), melalui kajiannya, menyoroti pentingnya strategi pembelajaran ambidextrous. Strategi ini berkenaan dengan kemampuan perusahaan untuk menyeimbangkan eksplorasi ide baru dan optimalisasi sumber daya yang sudah ada.
Kajian ini dituangkan dalam jurnal ilmiah berjudul “Ambidextrous Learning and Leadership Duality: Evidence from Indonesian Digital Startups”, yang dipublikasikan di jurnal internasional SAGE Publications. Jurnal ini termuat pada 6 Desember lalu.
Penelitian tersebut dilakukan bersama empat peneliti lainnya, yaitu Delly Nofiani, Defry Azhari, Intan Tri Annisa, dan Vivi Usmayanti. Kelimanya menganalisis 109 startup digital di Indonesia. Kajian ini dilakukan untuk memahami dinamika inovasi dan strategi kepemimpinan yang dapat membantu perusahaan bertahan di tengah perubahan pasar.
“Perusahaan rintisan (Start Up) yang mampu menyeimbangkan eksplorasi ide baru dan optimalisasi sumber daya cenderung lebih inovatif. Dualitas peran pemimpin, di mana CEO juga bertindak sebagai pemilik, berperan besar dalam mempercepat pengambilan keputusan strategis,” ungkap Muhammad Nur Fietroh.
Penelitian ini juga mengungkap bahwa, startup yang fokus pada strategi internasionalisasi cenderung lebih berhasil dibandingkan yang hanya menyasar pasar domestik. Dualitas peran pemimpin terbukti membantu perusahaan menavigasi kompleksitas pasar global dan merancang strategi adaptif. Hal ini, menurut para peneliti, menjadi salah satu kunci keberhasilan startup Indonesia untuk meningkatkan daya saing di tingkat internasional.
Fietroh menambahkan, “Startup Indonesia harus segera beradaptasi dengan dinamika pasar. Para pemimpin yang menjalankan peran ganda memiliki fleksibilitas lebih untuk memastikan keberlanjutan bisnis. Dengan kombinasi inovasi dan internasionalisasi, startup dapat memaksimalkan peluang di pasar global,” tegas Nur Fietroh.
Selanjutnya, ia berharap penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi ekosistem startup Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang. Dengan strategi yang adaptif dan fokus pada inovasi, startup Indonesia memiliki peluang besar menjadi pemimpin dalam ekonomi digital di Asia Tenggara.