Gelar Motivation Lecture UTS Hadirkan Pencipta Inkubator Bayi Prematur Gratis Indonesia

UTS hadirkan Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA Guru Besar Teknik Mesin, Universitas Indonesia dan Pencipta Inkubator Gratis bagi Bayi Prematur dalam acara Motivation Lecture bagi segenap sivitas akademika UTS juga perwakilan kampus yang ada di Sumbawa pada 25/01/2023 bertempat di Sumbawa Techno Park Sumbawa-UTS. 

Sambutan hangat dari Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D sebelum “inspiring talk” dimulai, Rektor menyampaikan bahwa sebuah kehormatan besar bagi UTS dapat dikunjungi oleh Prof. Raldi sapaan akrabnya, dimana Ia baru saja didapuk sebagai Sang Icon Pancasila atas karya dan dedikasinya yang sangat menginspirasi yaitu telah menolong lebih dari 5800 bayi yang lahir prematur dengan inkubator gratis nya. 

“Prof. Raldi adalah Dosen berprestasi, seorang pendidik yang sangat memotivasi. Sangatlah patut ditiru, atau dijadikan contoh tentang berbagi ilmu. Karya beliau, Inkubatur bagi Bayi Prematur telah sangat banyak membantu, karya ini dihasilkan tentu dari penelitian panjang, dan kesungguhan. Semoga kita dapat menyerap ilmu yang dibagikan dari beliau, untuk bisa menularkan ke mahasiswa-mahasiswa kita, menghasilkan inovasi bermanfaat.” Tutur Chairul.

Mietra Anggara, M.T Dekan Fakultas Rekayasa Sistem (FRS) UTS sebagai moderator dalam acara tersebut memulai sesi inti acara dengan memperkenalkan Prof. Raldi. Dalam sesi inspiring talk Prof. Raldi menyampaikan kalimat pembuka, bahwa inspiring talk ini adalah untuk mennginspirasi banyak orang, siapa saja, termasuk menginspirasi kembali dirinya sendiri untuk terus bergerak memberikan manfaat bagi siapa pun. 

“Dulu sebagai seorang dosen tentu saja saya melakukan research, lalu pada 2003 dalam seminar energi di Bandung saya umumkan, bahwa saya bukan lagi peneliti, tapi saya adalah pengabdi masyarakat. Kalimat yang saya umumkan tanpa tahu saya harus melakukan apa kedepannya. Tapi, ternyata kalimat yang saya umumkan dihadapan khalayak tersebut memaksa saya untuk melakukan lebih, agar punya manfaat nyata bagi masyarakat khususnya dalam mengamalkan tri darma perguruan tinggi.” Tutur Prof. Raldi.

Lebih jauh Ia menerangkan, bagaimana salah satu tri dharma bagi seorang dosen adalah melaksanakan sebuah pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat. Tujuan pengabdian itu agar masyarakat dapat mandiri dan berdaya saing serta meningkatkan kesejahtreraan bagi masyarakat itu sendiri. Namun tantangan menjadi seorang dosen begitu berat, karena pengabdian yang dilakukan merupakan buah pikiran dari proses pendidikan setelah itu dilanjutkan dalam kegiatan penelitian. tentu proses penelitian itu membutuhkan waktu yang panjang sehingga menghasilkan sebuah Inovasi yang bermanfaat bagi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

“2011 adalah tahun pertama saya mulai meminjamkan inkubator bayi prematur ini bagi bayi yang membutuhkan. Jika bukan karena tekad yang kuat, tidak akan sampai di hari ini kesungguhan untuk dapat mengabdi pada masyarakat.  Penghargaan yang saya dapatkan rasanya lebih pantas diberikan kepada 138 kota agen relawan Inkubator Bayi Prematur gratis ini mulai dari Banda Aceh-Papua. Juga Universitas Indonesia yang telah membiayai semua proses terciptanya inkubator ini, mulai dari prototype, penelitian, dan lainnya hingga telah mencapai 200 an lebih unit yang telah dipakai oleh ribuan bayi prematur yang ada di Indonesia secara gratis. 

Insyaallah mini factory dari inkubator gratis ini juga akan ada di Sumbawa lewat UTS sebagai mitra kami, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan.” 

Acara ini tentu disambut antusias para peserta, semakin menarik saat sesi tanya jawab bersama Prof. Raldi dimulai. Mietra Anggara pada sesi penutup juga mengutip statement dari Prof. Raldi, “Dosen itu Harus One Man, One Activiety One Product. Meneliti itu butuh waktu yang tidak sedikit, jadi kita harus fokus pada satu bidang yang kita teliti sehingga dapat menghasilkan sebuah inovasi yang bisa sempurna tentunya bermanfaat. selain itu kata menjadi dosen itu tempat meraih amal kebaikan. Jika ingin bahagia, bahagiakan orang lain. karena jika orang lain bahagia maka kita juga akan ikut bahagia.

Banyak sekali ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan, serta membuka pikiran akan pentingnya menjadi dosen sebagai pengabdi masyarakat.” Ucap Mietra mengakhiri.

Perilaku Eksisting Masyarakat Peternak di Sepanjang Sungai Brangbiji Sumbawa dalam Penerapan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM)

Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (PSTL FTUI),...

Read MoreApril 3, 2024

Asesmen Lapangan Prodi Sosiologi UTS Terlaksana; Upaya Meningkatkan Standar Pendidikan

SUMBAWA – Program Studi Sosiologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan...

Read MoreApril 3, 2024

Dua Mahasiswi FTLM Wakili UTS dalam Ajang ON MIPA 2024

Sumbawa, 28 Maret 2024 – Dua mahasiswi Universitas Teknologi Sumbawa...

Read MoreApril 3, 2024

UTS Siapkan Elang Muda Untuk Pilmapres Nasional 2024 Mendatang

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) Universitas Teknologi Sumbawa tahun 2024 telah...

Read MoreApril 3, 2024