Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) salah satu perguruan tinggi di NTB yang berkembang pesat. Meski usianya relatif seumur jagung, namun berbagai pencapaian gemilang terus terukir.
Sejumlah perkembangan yang terjadi di universitas kebanggaan daerah ini disampaikan Rektor UTS pada momen wisuda 562 sarjana dan magister yang berlangsung di Ruang Publik Kreatif (RPK) UTS, Kamis (31/8/2023).
Rektor UTS, Chairul Hudaya Ph.D dalam menyebutkan bahwa pada tahun 2023 ini, kampus yang dipimpinnya telah berusia satu dekade. Berawal dari semangat dari para pendiri di tahun 2013, satu per satu mimpi besar tercapai.
Perolehan Predikat Akreditasi Universitas ‘Baik Sekali’ pada tahun 2022 membuktikan bahwa UTS terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan. Pada awal tahun 2023, ungkap Rektor, dibuka dengan prestasi Bronze Winner anugerah Kategori Perguruan Tinggi Swasta Peraih Kerjasama dengan Industri Terbaik oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
Selanjutnya anugerah Kategori Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan LLDIKTI VIII peraih Kerjasama Luar Negeri Terbaik serta Pelaksana Program Kompetisi Kampus Merdeka Terbaik.
UTS yang semula berdiri tahun 2013 dengan 11 program studi, lanjutnya, menjadi 15 Prodi pada tahun 2020. Seiring berjalannya waktu dan tepat menginjak 10 tahun, UTS memiliki 32 prodi yang terdiri dari 31 program studi sarjana dan satu program studi magister.
Tercatat lebih dari 4.500 mahasiswa aktif asal Sumbawa, Jawa, Kalimantan, Sumatera dan beberapa daerah lain di Indonesia datang melanjutkan studinya di UTS. Bahkan ada beberapa mahasiswa asing yang kuliah di UTS yakni dari Argentina, Maroko, Yaman, Iran, Belarusia, Pakistan, Palestina, Sierra Leone, Mali, Zimbabwe, Sudan dan lainnya.
Selain itu, Prestasi juga terus ditorehkan oleh para mahasiswa. Baik Prestasi di bidang akademik maupun non-akademik, mulai level lokal, nasional hingga internasional. Salah satunya mahasiswa Bioteknologi FITH berhasil meraih Bronze Winner dalam ajang El Bajo Essay Competition 2023. Mahasiswa Informatika mendapatkan juara 2 Debat Bahasa Inggris tingkat nasional di Bali. Dan di Juni lalu, UTS meraih hibah program kreativitas mahasiswa terbanyak di lingkungan LLDIKTI VIII.
Pada tahun ini juga lanjutnya, di bidang penelitian, dosen-dosen UTS berhasil meraih hibah penelitian eksternal dengan peningkatan sebesar 500% dengan nilai di atas Rp 2,5 Milyar. Dengan capaian tersebut, UTS masuk sebagai 5 besar perguruan tinggi swasta Liga 3 se-Indonesia dengan jumlah proposal hibah terbanyak yang didanai DIKTI.
Jumlah peningkatan penelitian, kata Rektor, sebanding dengan jumlah publikasi hasil penelitian di lingkungan UTS. Jumlah publikasi oleh dosen dan mahasiswa UTS, meningkat dari 700-an publikasi menjadi hampir 1000-an. Hal ini menjadikan peringkat SINTA UTS kini masuk dalam Top 7 % rangking tertinggi dari 5470 afiliasi riset dan universitas se-Indonesia.
“Atas berkah dan rahmat Allah SWT, UTS semakin terdepan dalam pengembangan riset dan teknologi,” cetus Chairul—sapaan Rektor.
Ditegaskan Chairul, UTS tidak bertumbuh sendiri, tetapi berkomitmen untuk menebarkan kebermanfaatan bagi sekitar. Salah satu program unggulan UTS yang bersinergi dengan pemerintah desa, adalah Program Merdeka. Tercatat telah menurunkan 1.715 mahasiswa di 126 desa se-Kabupaten Sumbawa, mampu menghasilkan 252 produk desa berbasis potensi SDA dan tranfer teknologi, 30 desa wisata, 20 desa budaya, 60 desa rapi administrasi dan 18 desa digital.
Selain itu, telah hadir SALUTS (Solusi Ala UTS) merupakan upaya agar UTS hadir sebagai institusi pendidikan tinggi yang turut serta membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan masyarakat.
“Dalam program ini, terangkum 613 artikel hasil penelitian berisi solusi atas permasalahan masyarakat dan industri yang sesuai dengan kepakaran dosen-dosen UTS. Harapan kami, UTS hadir dan mampu menjadi katalis tercapainya pembangunan di daerah dan memberikan solusi terhadap permasalahan di masyarakat,” tandasnya, seraya menyatakan bahwa UTS tetap fokus mewujudkan UTS agar terus membumi dan mendunia. (SR)
