Sumbawa—Jauh di mata dekat di hati, itulah peribahasa yang mungkin menggambarkan kepedulian masyarakat Sumbawa terhadap duka bangsa yang baru-baru ini menimpa Garut. Ibarat organ dalam satu tubuh, apabila jari tangan yang terluka, maka mata akan ikut menangis, mulutpun akan ikut mengaduh sakit. Begitu jugalah keadaan bangsa Indonesia, apabila ada satu satu bagian daerah yang ditimpa bencana, maka bagian lain dari bangsa itu juga ikut berpartisipasi demi meringankan beban.
Hal yang sama dilakukan oleh UKM Korps Suka Rela (KSR) PMI unit Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Mahasiswa lintas jurusan yang tergabung dalam KSR PMI unit UTS ini melakukan aksi pengumpulan dana, yang diperoleh dari masyarakat Sumbawa dan sivitas akademika Universitas Teknologi Sumbawa, seperti mahasiswa, staf dan para dosen, hingga Rektor Universitas Teknologi Sumbawa.
Aksi pengumpulan dana dilakukan selama dua hari, dalam masa itu, dana yang terkumpul mencapai Rp. 5.221.100,-. Uang tersebut diserahkan langsung oleh Rektor Universitas Teknologi Sumbawa, Bapak Andy Tirta, Ph.D kepada PMI Kabu
paten Sumbawa, yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris PMI Kabupaten Sumbawa, Bapak Drs. Kaharuddin HM., M.Si. Serah terima dana ini dilakukan pada Selasa, 4 Oktober 2016 di Kantor PMI Kabupaten Sumbawa.
“Kami turut berduka cita atas apa yang menimpa saudara kami di Garut. Kami dari KSR PMI unit UTS mencoba mengoordinir ini (pengumpulan dana-red) dan alhamdulillah respon masyarakat Sumbawa sangat positif. Kami mau mengusahakan agar kepedulian dari kaum muda seperti ini terus terjaga,” ujar Sakinah, mahasiswi Teknobiologi UTS yang tergabung dalam UKM KSR PMI unit UTS.
Bencana banjir dan longsor Garut terjadi pada Rabu, 21 September 2016. Menurut Humas BNPB melalui Liputan6.com, data korban meninggal mencapai 34 jiwa, korban yang hilang sebanyak 19 jiwa, masyarakat yang diungsikan sebanyak 1326, dan sebanyak 2511 unit rumah mengalami kerusakan. (SMH)