Keterbatasan bukanlah halangan untuk berkembang dan punya Pendidikan tinggi. Ika Ruskika, yang akrab dipanggil Ika merupakan teman tuli dari Program Studi Seni Tari. Sejak kecil Ika sudah akrab dengan dunia seni karena ayahandanya adalah seorang pelatih tari saat itu, hal tersebut menjadi salah satu motivasi ia untuk melanjutkan pendidikan di Jurusan Seni Tari Universitas Teknologi Sumbawa.
Ika memilih jurusan seni tari karena jurusan tersebut merupakan salah satu hobi dan menurutnya mudah. Di tengah keterbatasan yang dimilikinya, Ika tidak pernah merasa ruang geraknya dibatasi. Walaupun awalnya ia merasa kesulitan dalam berkomunikasi dengan temannya. Akan tetapi hal tersebut tidak melunturkan semangat Ika, ia selalu mencari cara untuk lebih mudah dalam berkomunikasi “Seringkali saya punya hambatan dalam berkomunikasi dikarenakan lingkungan saya jarang ada yang bisa berbahasa isyarat dan saya biasanya menggunakan tulisan melalui handphone untuk berkomunikasi dengan teman dengar”. Tutur Ika
Proses Ika dalam beradaptasi dengan Jurusan Seni Tari bukanlah hal yang mudah ia kerap kali bertemu berbagai kendala.
“ Selain berkomunikasi, saat kuliah saya juga terkadang kesusahan jika harus memahami teori yang disampaikan oleh dosen. saya akan lebih mudah memahami jika dipraktikan secara langsung. Saat praktik menari juga saya merasa kesulitan karena kebanyakan menggunakan suara, seringkali saya tidak bisa mengikuti ritme musiknya solusinya, saya selalu menggunakan feeling setiap kali menari. Dosen-dosen sayapun juga selalu sabar dalam membimbing saya.” Ungkap Ika
Meski selalu dihadapkan pada sebuah kendala, Ika selalu menganggap hal tersebut mudah dan bisa diatasi. Dia bahkan ingin mengubah perspektif bahwa teman tuli bisa berkembang dan mampu beradaptasi di lingkungan perguruan tinggi. Ika adalah sosok anak yang gigih dan tidak pernah malu dengan keterbatasaan yang dimilikinya. Setiap kali diajak tampil dalam event-event besar oleh dosennya Ika selalu exited dan selalu berusaha untuk menampilkan kepiawaiannya dalam menari didepan para penonton. Baginya, kesenian ini tidak hanya membuat hatinya berseri tapi juga dunia sekitarnya ikut menari.
Kembali Ika bercerita, selain menari Ika juga memiliki hobi lain yaitu di dunia tata rias. “Karena saya ada dijurusan seni tari yang dimana hampir setiap saat kita menggunakan makeup saat pentas. Jadi karena hal tersebut saya belajar secara otodidak tentang dunia makeup. Sangat menyenangkan bagi saya untuk terus berlatih hingga akhirnya saya membuka jasa makeup beberapa kerabat, teman dekat dan sahabat, turut serta menggunakan jasa saya untuk urusan tata rias wajah. Kebanyakan dari mereka sangat puas dengan hasilnya.” ungkap Ika
Dia tidak pernah menyangka dengan hobinya ini bisa menghasilkan uang. Sampai saat ini Ika sering kali mendapatkan tawaran dari jasa makeupnya. Keluarganya selalu mendukung penuh setiap usaha yang dilakukan Ika.
Soal rencana kedepannya Ika mengaku setelah lulus dari Universitas Teknologi Sumbawa ia ingin bekerja menjadi guru. “Setelah lulus nanti, saya ingin bekerja menjadi guru SLB. Saya ingin membagikan kepada teman-teman tuli tentang ilmu menari yang saya dapatkan disini.” tuturnya
Ika juga memberikan semangat kepada teman teman tuli lainya bahwasanya keterbatasan bukanlah sebuah halangan. “ Kita semua sama dengan teman dengar lainnya, jangan pernah malu dan jangan mau kalah dengan keterbatasanmu.”