Alumni MI Angkat Permainan Tradisional “Iwak Aer” Jadi Media Pembelajaran

20230714_105736

Sumbawa — Seiring dengan perkembangan zaman yang hampir semua sektornya menerapkan sistem digital, keberadaan hal-hal yang bersifat tradisional pun mulai terpinggirkan. Salah satunya yang terdampak adalah permainan tradisional. Padahal, permainan ini jika dikembangkan dapat menjadi media alternatif dalam pembelajaran di sekolah serta dapat ditekankan sebagai upaya pelestarian budaya yang sudah mulai ditinggalkan oleh anak zaman sekarang yang lebih menyukai permainan online.

Sebagai Guru, Yuyun Silvia Dewi, M.M.Inov mengangkat permainan tradisional “Iwak Aer” untuk dikenalkan kembali pada anak-anak usia dini sebagai media belajar. Guna mengasah kemampuan kognitif pada anak, banyak cara yang dapat dilakukan oleh Yuyun, salah satunya adalah dengan mengasah kemampuan berhitung. Iwak aer dirancang sebagai media pembelajaran yang melihat proses berkembangnya kemampuan berhitung anak melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan mengutamakan bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain.

Awal mula pengenalannya dalam masyarakat Sumbawa, permainan iwak menggunakan bebatuan kecil atau biji-bijian dengan menggali tanah membentuk cekungan kecil dan 2 cekungan indung yang kemudian diisi dengan 98 bebatuan kecil atau biji-bijian pada cekungan kecil. Media belajar iwak dalam masa perkembangannya mulai berganti yang sebelumnya bermain pada area tanah, semakin modern dengan menggunakan bahan dasar dari plastik.

Saat memaparkan hasil penelitiannya di Sekolah Pascasarjana Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Yuyun menjelaskan bahwa pada umumnya permainan iwak berbahan dasar plastik dengan biaya produksi yang tinggi. Namun ia melakukan inovasi dengan menggunakan Aer yang dalam bahasa Indonesia berarti bambu sebagai bahan dasar pembuatan media belajarnya. Iwak dimodifikasi sedemikian rupa seperti bentuk, warna, serta adanya tambahan kartu huruf dan kartu angka untuk pembelajaran anak usia dini. Iwak aer merupakan salah satu media belajar sederhana dengan segudang manfaat dan tidak mengeluarkan biaya yang tinggi dalam proses pembuatannya.

“Media belajar iwak aer dapat mengembangkan pola serta daya pikir anak. Selain itu, dalam prosesnya dapat menjunjung nilai kejujuran saat anak-anak memindahkan batu. Media belajar ini juga didesain dengan memasukan unsur pengenalan huruf, pengenalan angka, pengenalan warna guna membentuk pola kesabaran anak selama menunggu giliran bermain” jelas alumni Magister Manajemen Inovasi tersebut.

Lebih dalam Yuyun memaparkan penerapan permainan iwak aer saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Permainan dimulai dengan hompimpa bersama 6 siswa secara berulang-ulang, hingga tersisa 2 siswa pemenang. Kemudian 2 siswa akan melakukan suit untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemain awal. Batu yang ada di dalam lubang dipindahkan dari lubang satu sampai lubang induk. Jika batu berhenti di lubang induk, maka permainan masih berlangsung. Apabila batu yang dipindahkan habis pada posisi lubang kecil yang kosong bertuliskan angka, maka pemain akan membuka laci sesuai dengan nomor angka tersebut. Di dalam laci terdapat kartu yang berisikan perintah dalam bentuk gambar atau instruksi yang sifatnya dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak.

Untuk mengukur keefektivitasan dan kelayakan dari pada permainan iwak aer sebagai media pembelajaran yang dapat memotivasi dan meningkatkan hasil belajar anak, Yuyun melakukan uji coba dengan menggunakan dua kegiatan Pre-Test dan Post-Test pada anak yang sama. Setelah diuji coba, permainan tradisional ini ternyata menampilkan adanya perubahan jumlah kriteria kemampuan fisik motorik dan bahasa anak. Pada kegiatan Pre-Test rata-rata anak hanya mendapatkan kategori Mulai Beekembang. Sedangkan pada kegiatan Post-Test anak-anak mendapatkan kategori Berkembang Sesuai Harapan.

“Hasilnya sudah cukup jelas bahwa produk hasil pengembangan yang kami terapkan menggunakan Model Pembelajaran Iwak Aer ini berhasil meningkatkan kognitif dan bahasa anak” pungkasnya. (mpm)

Perilaku Eksisting Masyarakat Peternak di Sepanjang Sungai Brangbiji Sumbawa dalam Penerapan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM)

Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (PSTL FTUI),...

Read MoreApril 3, 2024

Asesmen Lapangan Prodi Sosiologi UTS Terlaksana; Upaya Meningkatkan Standar Pendidikan

SUMBAWA – Program Studi Sosiologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan...

Read MoreApril 3, 2024

Dua Mahasiswi FTLM Wakili UTS dalam Ajang ON MIPA 2024

Sumbawa, 28 Maret 2024 – Dua mahasiswi Universitas Teknologi Sumbawa...

Read MoreApril 3, 2024

UTS Siapkan Elang Muda Untuk Pilmapres Nasional 2024 Mendatang

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) Universitas Teknologi Sumbawa tahun 2024 telah...

Read MoreApril 3, 2024