Pemanfaatan Tanaman Salicornia europhae Sebagai Pangan Fungsional

Oleh: Imam Munandar, M.Si (Ketua Program Studi Peternakan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati, UTS), Adi Suriyadin, M.Tr.Pi (Kepala LAB Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati, UTS), Ratna Nurmalita Sari, M.Sc (Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, UTS)

Salicornia europae atau dengan nama lain asparagus laut, dan dalam bahasa sumbawa di sebut sebagai Lamota adalah tanaman yang hidup dan tumbuh pada daerah pesisir atau pasang surut air laut. Tanaman ini hidup disepanjang pesisir pantai Sumbawa yaitu di desa Penyaring, Empang dan Tarano. Masyarakat Sumbawa memiliki kebiasaan mengonsumsi tanaman laut ini dan sudah dilakukan secara turun temurun, namun belum secara saintifik kandungannya.

Tanaman Lamota (Salicornia europae)

Melihat potensi tersebut Imam Munandar, S.Pt., M.Si bersama dengan Adi Suriyadin, S.Tr.Pi., M.Tr.Pi dan Ratna Nurmalita Sari, S.T.P., M.Sc. membentuk tim untuk ber-Inovasi dengan memanfaatkan tanaman lokal Sumbawa Lamota (Salicornia europhae) sebagai pangan fungsional yang bermanfaat untuk kesehatan. Penelitian ini berawal dari hibah internal Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) yang disebut dengan HITS UTS. Hibah yang diadakan oleh Wakil Rektor III UTS merupakah hibah tahunan yang diperuntukkan untuk dosen UTS. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Desember 2022, bertempat di Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Teknologi Sumbawa.

Imam Munandar, S.Pt., M.Si

Seperti yang diketahui oleh masyarakat setempat tanaman ini memiliki rasa asin, hal ini dipengaruhi oleh adanya interaksi dengan lingkungan atau habitat tinggalnya di perairan laut yang mengandung kadar garam tinggi dan mengandung kadar iodium. Iodium merupakan salah satu mineral mikro yang berpengaruh terhadap hormon tiroid dalam mengatur kecepatan metabolisme tubuh, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh termasuk otak.

Lamota ini memiliki rasa yang lebih khas dan bermanfaat untuk kesehatan mengingat tanaman ini memiliki kandungan mineral dikarenakan hidup di daerah pesisi laut. Tanaman ini bisa dikonsumsi dengan cara dikukus, diasinkan, digoreng atau dikonsumsi mentah sebagai camilan. Selain enak Salicornia europae memiliki kandungan mineral, vitamin, antioksidan, asam lemak tak jenuh dan gula. Ekstrak biji Lamota yang hampir bebas garam dan dapat digunakan sebagai minyak nabati untuk memasak.

Proses pengolahan Lamota menjadi produk Yogurt

Imam Munandar sebagai ketua tim berharap inovasi atau penelitian tentang pemanfaatan suberdaya alam lokal kuhususnya di Sumbawa tidak berhenti sampai disini, “Saya berharap kedepan akan ada inovasi-inovasi terbaru yang berasal dari sumberdaya alam lokal, khususnya di Sumbawa supaya dapat meningkatkan ekonomi, serta bermanfaat untuk kesehatan masyarakat seperti prodak Salicornia europae sebagai pangan fungsional untuk kesehatan” jelasnya.

Perilaku Eksisting Masyarakat Peternak di Sepanjang Sungai Brangbiji Sumbawa dalam Penerapan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM)

Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (PSTL FTUI),...

Read MoreApril 3, 2024

Asesmen Lapangan Prodi Sosiologi UTS Terlaksana; Upaya Meningkatkan Standar Pendidikan

SUMBAWA – Program Studi Sosiologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan...

Read MoreApril 3, 2024

Dua Mahasiswi FTLM Wakili UTS dalam Ajang ON MIPA 2024

Sumbawa, 28 Maret 2024 – Dua mahasiswi Universitas Teknologi Sumbawa...

Read MoreApril 3, 2024

UTS Siapkan Elang Muda Untuk Pilmapres Nasional 2024 Mendatang

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) Universitas Teknologi Sumbawa tahun 2024 telah...

Read MoreApril 3, 2024